Lorem ipsum dolor sit amet

Cara Membuat Partisi di USB Flashdisk

anak tkj

Ukuran flashdisk yang semakin besar membuat flashdisk memungkinkan untuk di partisi, dengan dibuat partisi, maka flashdisk tersebut dapat dibuat sebagai bootable sekaligus sebagai penyimpan file.
Secara default, Windows XP dan Vista mendeteksi flashdisk sebagai removable media dan mereka (Windows XP dan Vista) menganggap harddisk sebagai Fixed disk, sehingga kita harus merubah format flashdisk dari yang tadinya removable media ke fixed disk agar dapat di partisi sebab removable media tidak dapat dipartisi oleh windows.
Sebelumnya, saya menekankan bahwa cara di bawah ini mungin tidak bekerja pada flashdisk dengan merek2 tertentu dan saya menyarankan agar semua data yang ada di flashdisk di backup terlebih dahulu.

Langsung saja, ikuti petunjuk berikut:
1. Download software Lexar pada link berikut lexar tools dan kemudian ekstak di komputer anda. 2. Colokkan flashdisk ke komputer dan jalankan software lexar yang sudah diekstrak tadi.
3. Pilih opsi Flip Removable Bit
4. Kemudian cabut flashdisk dari komputer dan kemudian colokkan lagi. Sekarang flashdisk terdeteksi Windows sebagai fixed disk (bukan removable disk). Anda dapat mengeceknya dengan klik kanan pada flashdisk dan klik Properties.

Membuat Partisi di Flashdisk
Nah tadi format flashdisk sudah diubah ke fixed disk, sekarang kita buat partisinya.
1. Klik menu Start pada Windows, klik Run dan ketik diskmgmt.msc kemudian tekan Enter.
2. Akan muncul jendela Disk Management, dari situ klik kanan pada flashdisk anda seperti pada gambar di bawah yaitu USB(F:) dan klik Delete Partition.
3. Klik kanan flashdisk anda dan pilih New Partition

4. Pada New Partition Wizard, buat “Primary Partition” dan pastikan isian pada Partition Size harus lebih kecil daripada kapasitas flashdisk sebab akan disisakan untuk membuat partisi ke dua. Setelah itu klik Next

5. Pada Wizard berikutnya, berikan lokasi usb anda (nama) yang nantinya akan terbaca di Windows anda (Contoh: D, E, F, G) dan setelah itu format partisi yang telah dibuat ke FAT32.
6. Setelah partisi pertama selesai dibuat, anda bisa membuat partisi yang kedua dengan mengulangi cara no 3 sampai 5 pada kapasitas flashdisk yang masih tersisa
Nah jika sudah selesai membuat semua partisi di flashdisk, klik My Computer, dan  Windows telah mendeteksi partisi di flashdisk sebagai disk yang terpisah layaknya harddisk di komputer anda

Selamat Mencoba

00.35  3 comments

Masalah VGA Card

anak tkj

Untuk menambah contoh troubleshooting, selain yang sudah di tuliskan kemarin troubleshooting Prosesor, dan juga Casing dan Power Supply, Motherboard, Memori. sekarang berkaitan dengan Troubleshooting VGA Card.

Kasus:
Pada waktu menghidupkan komputer, layar monitor gelap dan hitam.
Solusi:

1.Langkah pertama, cek kabel VGA dan pastikan kabel VGA tersebut sudah masuk ke port VGA yang ada di casing komputer.
2.Cek indikator pada monitor, apakah powernya berjalan dengan normal atau tidak.
3.Coba booting ulang.

Kasus:
Gangguan pada VGA Card/Layar Monitor. Masalah seperti tanda-tanda gangguan yang terjadi pada VGA Card di antaranya adalah:

1. Komputer menjadi macet atau hang ketika digunakan untuk bermain game 3D.
2. Tidak dapat digunakan untuk menjalankan permainan tertentu.
3. Windows tidak bisa digunakan dalam mode normal.
4. Ada titik-titik kecil di layar monitor.

Solusi:

1. Cek kabel VGA yang terhubung ke monitor dan ke casing komputer, apakah sudah menancap dengan benar atau belum, kalau belum masukkan kabel tersebut sesuai dengan kaki-kaki yang tersedia.
2. Cek konektor atau pin yang terdapat pada kabel VGA. Kalau ada yang patah atau putus, segera ganti yang baru.
3. Install kembali atau perbaharui driver dari VGA Card yang dipasang. Untuk mendapatkan driver VGA tersebut, bisa dengan men-download dari situs yang menyediakan driver dari VGA itu.
4. Cobalah untuk mendownload versi terbaru versi terakhir software Direct-X dari situs Microsoft.
5. Kunjungi situs-situs yang menangani berbagai permasalahan tentang permainan atau games.
6. Buka casing komputer, cabut VGA card dari slotnya (PC/AGP) dari motherboard, dan pasang kembali. Apabila pada waktu komputer dihidupkan, layar masih hitam dan belum muncul gambarnya, ganti VGA card dengan yang baru, karena dapat dipastikan VGA card ada mengalami kerusakan.

Kasus:
Pesan kesalahan pada layar monitor. Apakah selalu menemui pesan kesalahan ketika memainkan suatu permainan atau games? Apakah VGA atau animasi tidak berjalan dengan normal? Atau layar berkedip secara terus menerus?
Solusi:

1.Klik menu Start >> pilih Help and Support. Di bawah perintah Pick a Help Topic, pilih “Fixing a problem”.
2.Pada kotak sebelah kiri, pilih “Games, sound, and video problems”.
3.Pada kotak sebelah kanan, select “Games and Multimedia Troubleshooter”.
4.Klik pilihan yang menggambarkan permasalahan yang dihadapi kemudian klik Next. Ulangi langkah-langkah tersebut sampai permasalahan bisa terpecahkan. Gunakan tombol Back untuk mengulangi langkah terakhir.

Kasus:
Bagaimana mengetahui tipe dari VGA Card yang dimiliki.
Solusi:

1. Buka MS-DOS prompt. Pada Windows 95/98 dan Windows XP/NT 4.0, Klik menu Start, kemudian pilih Programs, dan klik menu MS-DOS Prompt atau Command Prompt yang tersedia. Pada Windows 3.x atau Windows NT versi sebelum 4.0, klik dua kali Main kemudian klik dua kali icon MS-DOS.
2. Setelah jendela MS-DOS sudah terbuka, ketik: Debug kemudian tekan tombol [Enter].
3. Setelah layar dari perintah debug sudah terbuka dengan indikator kursor yang muncul, maka ketikkan: D C000: 0010 dan kemudian tekan tombol [Enter].
4. Layar yang berisi angka hexadecimal akan muncul dengan format kode ASCII dan informasi yang muncul tersebut juga termasuk dari tipe dari VGA Card yang dimiliki.
5. Ketik: Q kemudian tekan tombol [Enter] untuk keluar dari program Debug.
6. Ketik Exit kemudian tekan tombol [Enter] untuk kembali ke sistem. operasi/Windows.

(Hal lain yang dapat dilakukan membuka casing komputer dan baca nama manufaktur yang tertera pada chipset atau IC yang ada pada VGA Card di motherboard).

Kasus:
Resolusi Layar monitor tidak stabil atau berubah-ubah. Setiap saat login ke Windows XP, resolusi layar monitor kembali ke ukuran besar dan untuk merubafanya ke bentuk normal harus mengubah secara manual. Nah, bagaimana caranya supaya pengaturan terhadap resolusi layar monitor tidak berubah-ubah.
Solusi:
Harus melakukan update terhadap VGA Card yang dimiliki karena kemungkinan besar driver VGA card yang dimiliki banyak file yang hilang atau corrupt. Untuk melakukan update bisa mengunjungi situs dari penyedia driver tersebut dan download versi terbaru. Untuk mengetahui nama manufaktur pembuat VGA card, bisa melakukan cara-vara berikut ini: pada menu Start >> klik Administrative Tools >> kemudian pilih Computer Management. Di bawah kategori System Tools, klik Device Manager. Klik tanda Plus (+) untuk menampilkan pilihan Display Adapter. Dari tampilan ini, Windows akan mencari driver yang sudah ter-update. Adapun cara-caranya adalah sebagai berikut:

1.Ketika Device Manager dan tampilan Display Adapter muncul, klik kanan display adapter.
2.Pada menu kanan tersebut pilih Update Driver.
3.Kotak wizard Hardware Update akan muncul dan memberikan instruksi bagaimana cara untuk melakukan update driver.

00.34  No comments

Memperbaiki Komputer Sendiri

anak tkj

Jika PC sering kali menunjukan adanya peng-alamatan yang rumit, atau menampilkan suatu pesan error, mengeluarkan bunyi beep yang terus menerus secara beraturan atau tidak beraturan, PC tersebut kemungkinan besar sedang dalam masalah, saya akan memberikan Tips dan solusi untuk mengatasi masalah tersebut dan PC Anda dapat berfungsi kembali seperti sedia kala.
Masalah atau kerusakan yang timbul biasanya dikategorikan dalam 2 jenis kerusakan yaitu : Masalah atau kerusakan Hardware dan Software
Jenis Kerusakan Dapat dikategorikan menjadi 2 kategori, yaitu :
1. Kerusakan Pada Hardware (Perangkat Keras)
2. Kerusakan Pada Software (Perangkat Lunak)

Kerusakan pada Hardware :
Masalah dengan komponen Hardware perlu penanganan yang serius karena sulit dilokalisir dan disingkirkan tanpa tools yang tepat, keahlian dan pengalaman yang menunjang. Penjelasan akan berkisar pada masalah yang sering terjadi disertai dengan cara mengatasinya.

1. Kerusakan Pada Power Supply
Gejala :
Setelah dihidupkan PC tidak bereaksi apa-apa, tidak ada tampilan di monitor, tidak ada lampu indikator (led) yang menyala, kipas power supply tidak berputar, lampu indikator pada monitor tidak menyala.
Solusi :
Periksalah apakah kabel terhubung dengan benar dan steker terpasang dengan baik pada soketnya, periksa juga apakah ada tombol on/off dibelakang tepatnya dibelakang Power Supply sudah dalam posisi On, Jika sudah yakin terpasang dengan benar tapi tetap tidak ada respon untuk meyakinkan silahkan anda ganti kabel power dengan yang anda yakini bagus. Masalah terjadi karena tidak adanya tegangan listrik yang masuk, kerusakan ada pada kabel power.

Masalah :
Setelah dihidupkan PC tidak bereaksi apa-apa, tidak ada tampilan di monitor, tidak ada lampu indikator (led) yang menyala, kipas power supply tidak berputar, lampu indikator pada monitor menyala.

Solusi :
Lakukan seperti langkah diatas, tetapi jika masih belum ada respon berati masalah ada pada Power Supply, Silahkan anda ganti PS nya, Saya sarankan sebaiknya anda ganti saja Power Supply yang rusak dengan yang baru, dan hati-hatilah dalam pemasangannya.

Catatan : Jika kerusakan hanya pada Power Supply saja, Setelah anda menggantinya, komputer akan kembali bekerja dengan normal. Kecuali jika ada masalah pada komponen yang lainnya seperti Mother Board, VGA Card dan Memory.

2. Kerusakan Pada Mother Board
Gejala :
Setelah dihidupkan, tidak ada tampilan di monitor, lampu indikator (led) di panel depan menyala, lampu indikator (led) monitor berkedip-kedip, kipas power supply dan kipas procesor berputar, tidak ada suara beep di speaker.

Solusi :
Langkah pertama lepas semua kabel power yang terhubung ke listrik, kabel data ke monitor, kabel keyboad/mouse, dan semua kabel yang terhubung ke CPU, kemudian lepas semua sekrup penutup cashing. Dalam keadaan casing terbuka silahkan anda lepaskan juga komponen-komponen lainnya, yaitu kabel tegangan dari power supply yang terhubung ke Motherboard, harddisk, floppy, hati-hati dalam pengerjaannya jangan terburu-buru. Begitu juga dengan Card yang menempel pada Mboard (VGA, Sound atau Card lainnya). Sekarang yang menempel pada cashing hanya MotherBoard saja. Silahkan anda periksa Motherboadnya dengan teliti, lihat Chip (IC), Elko, Transistor dan yang lainnya apakah ada yang terbakar.
Jika tidak ada tanda-tanda komponen yang terbakar kemungkinan Motherboard masih bagus, tapi ada kalanya Mother board tidak jalan karena kerusakan pada program yang terdapat di BIOS

Gejala :
Pada saat CPU dinyalakan kemudian melakukan proses Post setelah itu proses tidak berlanjut dan diam beberapa saat tidak langsung masuk ke operating system, dan kemudian di layar monitor ada pesan “harddisk error, harddisk Failur, setelah itu muncul pesan “press F1 to continou” setelah kita menekan tombol F1 tidak masuk Operating system dan muncul pesan “Operating system not found”.

3. Kerusakan Pada Harddisk
Solusi :
Periksa kabel tegangan dan kabel data yang masuk ke harddisk apakah longgar, sebaiknya dikencangkan, kemudian nyalakan dan coba anda dengarkan apakah suara yang keluar dari harddisk normal, jika tidak normal berati harddisk rusak di controllernya.

Gejala :
Pada saat CPU dinyalakan kemudian melakukan proses Post setelah itu muncul pesan “Operating system not found”.

Solusi :
Ada kemungkinan Operating system rusak, bisa diatasi dengan install ualng atau jika OS anda menggunakan windows 2000/XP ada Fasilitas Repairnya. atau ada kemungkinan juga harddisk anda tidak terdeteksi dan lakukan langkah diatas

Gejala :
harddisk bad sector?

Solusi :
Ada beberapa faktor penyebab terjadi bad sector diantaranya, tegangan listrik tidak stabil, sering terjadi putusnya aliran listrik secara mendadak, setelah pemakaina tidak di shot down, pemakaian yang terlalu lama, ada 2 jenis bad sector yaitu fisik dan software…..Untuk mengatasinya ada beberapa cara, diantaranya menggunakan software untuk menghilangkan badsector….pembahan lebih lanjut ada di eBook Metode perbaikan komputer dan bisa anda dapatkan jika anda bergabung menjadi Member Aktif.

Masalah BIOS
Gejala :
Hati-hati dalam Update Bios, ketika meng-Update anda keliru memilih versi Bios, PC jadi tidak jalan bahkan anda tidak dapat masuk ke BIOS.

Solusi :
Biasanya Update tidak dapat dibatalkan, hanya jenis Motherboard tertentu yang memiliki backup BIOS pada Chip-nya, Disitu tersimpan jenis asli BIOS yang tidak dapat dihapus, untuk dapat merestore-nya anda tinggal memindahkan Posisi Jumper khusus yang biasanya sudah ada petunjuk di buku manualnya. Kemudian hidupka PC dan tunggu 10 detik, BIOS yang asli telah di Restore, kembalikan Posisi Jumper pada posisi semula, dan PC siap dijalankan kembali. Jika Motherboard tidak memiliki pasilitas tersebut, Chip BIOS harus dikirim ke Produsen, Jenis BIOS dapat anda lihat di buku manualnya. Berhati-hati dalam pemasangannya jangan sampai kaki IC BIOS patah atau terbalik Posisinya.

Gejala :
CPU mengeluarkan suara Beep beberapa kali di speakernya dan tidak ada tampilan ke layar monitor, padahal monitor tidak bermasalah.

Solusi :
Bunyi Beep menandakan adanya pesan kesalahan tertentu dari BIOS, Bunyi tersebut menunjukan jenis kesalahan apa yang terjadi pada PC, Biasanya kesalahan pada Memory yang tdk terdeteksi, VGA Card, yang tidak terpasang dengan baik, Processor bahkan kabel data Monitor pun bisa jadi penyebabnya.Silahkan anda periksa masalah tersebut.

Berikut Pesan kesalahan BIOS :
Bunyi kesalahan BIOS biasanya tidak semua. Motherboard menandakan kesalahan yang sama tergantung dari jenis BIOS nya.
[AMI BIOS]
Beep 1x : RAM/Memory tidak terpasang dengan Baik atau Rusak, Beep 6x : Kesalahan Gate A20 - Menunjukan Keyboard yang rusak atau IC Gate A20-nya sendiri, Beep 8x : Grapihic Card / VGA Card tidak terpasang dengan baik atau Rusak, Beep 11x : Checksum Error, periksa Batre Bios, dan ganti dengan yang baru.
[AWARD BIOS]
Beep 1x Panjang : RAM/Memory tidak terpasang dengan Baik atau Rusak, Beep 1x Panjang 2x Pendek : Kerusakan Pada Graphic Card (VGA), Periksa bisa juga Pemasangan pada slotnya tidak pas (kurang masuk), Beep 1x Panjang 3x Pendek : Keyboard rusak atau tidak terpasang. Beep Tidak terputus / bunyi terus menerus : RAM atau Graphic Card tidak terdeteksi.
Batrey CMOS Rusak / Lemah
Gejala : Muncul Pesan CMOS Checksum Vailure / Batrey Low, diakibatkan tegangna yang men-supply IC CMOS/BIOS tidak normal dikarenakan batrey lemah, sehingga settingan BIOS kembali ke Default-nya/setingan standar pabrik, dan konfigurasi Hardware harus di Set ulang.
Solusi : Segera Ganti Batrey nya
Gejala : CPU yang sering Hang?
Solusi : Ada beberapa faktor terjadi hanging diantaranya : Ada BadSector di Harddisk, Ada Virus, Ada masalah di Hardware seperti Memory Kotor/Rusak, MBoard Kotor/Rusak, Cooling Fan perputaran fan nya sudah lemah, Power Supply tidak stabil…..sebaiknya jangan dipaksakan untuk digunakan karena akan berakibat lebih fatal, silahkan hub: kami untuk dapat mengatasi masalah tersebut
Gejala : Komputer sering tampil blue screen apa penyebabnya?
Solusi : Pesan Blue Screen bisa disebabkan system windows ada yang rusak, Bisa dari Memory, Bisa dari hardisk, bisa dari komponen lainnya, tergantung pesan blue screen yang ditampilkan.
Gejala : Komputer jadi lebih lambat dari sebelumnya, padahal awalnya tidak begitu lambat
Solusi : Penyebab komputer anda prosesnya lambat ada beberapa faktor yaitu : Space hardisk terlalu penuh, terlalu banyak program / software yang memakan space harddisk dan memory, ada virus, harddisk badsector.

00.33  No comments

Anti Deep Freeze v0.4

anak tkj

Akhirnya software "Anti Deep Freeze" terbaru sudah dirilis dengan versi terbaru, yaitu versi ke-4. Anti Deep Freeze v0.4 adalah hasil karya dari Team Arab yang dapat membobol deep freeze versi 7 dan dibawahnya dengan mudah dan cepat. Hanya dalam beberapa langkah, deep freeze yang terpasang pada komputer target akan lumpuh dan siap di oprek sesuka kalian. Penasan? cekidot bro...

Support untuk:
  • Deep Freeze 4
  • Deep Freeze 5
  • Deep Freeze 6 Standard
  • Deep Freeze 6 Evolution
  • Deep Freeze 7


Cara Penggunaannya:
  • Jalankan software Anti Deep Freeze v04
  • Lalu pilih "Open New Proses"
  • Lalu klik "Start"
  • Setelah itu akan terbuka jendela Deep Freeze baru
  • Klik OK
  • Simsalabim, Deep Freeze telah bobol

00.32  No comments

class IP

anak tkj

Short for Internet Protocol, IP is an address of a computer or other network device on a network using IP or TCP/IP. For example, the number "166.70.10.23" is an example of such an address. These addresses are similar to an addresses used on a house and is what allows data to reach the appropriate destination on a network.
There are five classes of available IP ranges: Class A, Class B, Class C, Class D and Class E, while only A, B and C are commonly used. Each class allows for a range of valid IP addresses. Below is a listing of these addresses.



ClassAddress RangeSupports
Class A1.0.0.1 to 126.255.255.254Supports 16 million hosts on each of 127 networks.
Class B128.1.0.1 to 191.255.255.254Supports 65,000 hosts on each of 16,000 networks.
Class C192.0.1.1 to 223.255.254.254Supports 254 hosts on each of 2 million networks.
Class D224.0.0.0 to 239.255.255.255Reserved for multicast groups.
Class E240.0.0.0 to 254.255.255.254Reserved for future use, or Research and Development Purposes.

Ranges 127.x.x.x are reserved for loopback tests, for example, 127.0.0.1 is the common loopback address. Range 255.255.255.255 broadcasts to all hosts on the local network.


IP address breakdown

Every IP address is broke down into four sets of octets that break down into binary to represent the actual IP address. The below chart is an example of the IP 255.255.255.255. If you are new to binary, we highly recommend reading our binary and hexadecimal conversions section to get a better understanding of what we're doing in the below charts.

IP: 255255255255
Binary value: 11111111111111111111111111111111
Octet value:8888

If we were to break down the IP "166.70.10.23", you would get the below value. The below fist row is the IP address, the second row the binary values, and the third row the binary value calculated to equal the total of that section of the IP address.



166701023
10100110 010001100000101000010111
128+32+4+2=16664+4+2=708+2=1016+4+2+1=23 

Automatically assigned addresses

There are several IP addresses that are automatically assigned when you setup a network. These default addresses are what allow your computer and other network devices to communicate and broadcast information over your network.

192.168.1.00 is the automatically assigned network address.
192.168.1.11 is the commonly used address used as the gateway.
192.168.1.22 is also a commonly used address used for a gateway.
192.168.1.255255 is automatically assigned on most networks as the broadcast address.
Getting an IP address

By default the router you use will assign each of your computers their own IP address, often using NAT to forward the data coming from those computers to outside networks such as the Internet. If you need to register an IP address that can be seen on the Internet, you must register through InterNIC or use a web host that can assign you addresses.
  • Use our system information tool to see what your IP address and other system settings are.
  • Additional information about network commands used to determine network information can be found on document CH000444.
  • See document CH000483 for information on determining your IP address.
  • See document CH000962 for additional information about determining another computer or a website IP address.
  • Information about how to find the physical location of an IP address can be found on document CH001044.
  • See our network help section for additional help and support with computer networking.

00.28  No comments

Apa Perbedaan IPv4 dan IPv6

anak tkj

Sebagai protokol pengalamatan internet generasi baru, IPv6 tentu hadir dengan berbagai kelebihan ketimbang sang pendahulunya, IPv4. Mau tahu apa saja perbedaannya?

Berikut adalah perbedaan antara IPv4 dan IPv6 menurut Kementerian Komunikasi dan Informatika :

Fitur

IPv4: Jumlah alamat menggunakan 32 bit sehingga jumlah alamat unik yang didukung terbatas 4.294.967.296 atau di atas 4 miliar alamat IP saja. NAT mampu untuk sekadar memperlambat habisnya jumlah alamat IPv4, namun pada dasarnya IPv4 hanya menggunakan 32 bit sehingga tidak dapat mengimbangi laju pertumbuhan internet dunia.

IPv6: Menggunakan 128 bit untuk mendukung 3.4 x 10^38 alamat IP yang unik. Jumlah yang masif ini lebih dari cukup untuk menyelesaikan masalah keterbatasan jumlah alamat pada IPv4 secara permanen.

Routing
IPv4: Performa routing menurun seiring dengan membesarnya ukuran tabel routing. Penyebabnya pemeriksaan header MTU di setiap router dan hop switch.

IPv6: Dengan proses routing yang jauh lebih efisien dari pendahulunya, IPv6 memiliki kemampuan untuk mengelola tabel routing yang besar.
Mobilitas
IPv4: Dukungan terhadap mobilitas yang terbatas oleh kemampuan roaming saat beralih dari satu jaringan ke jaringan lain.

IPv6: Memenuhi kebutuhan mobilitas tinggi melalui roaming dari satu jaringan ke jaringan lain dengan tetap terjaganya kelangsungan sambungan. Fitur ini mendukung perkembangan aplikasi-aplikasi.

Keamanan
IPv4: Meski umum digunakan dalam mengamankan jaringan IPv4, header IPsec merupakan fitur tambahan pilihan pada standar IPv4.

IPv6: IPsec dikembangkan sejalan dengan IPv6. Header IPsec menjadi fitur wajib dalam standar implementasi IPv6.


Ukuran header
IPv4: Ukuran header dasar 20 oktet ditambah ukuran header options yang dapat bervariasi.

IPv6: Ukuran header tetap 40 oktet. Sejumlah header pada IPv4 seperti Identification, Flags, Fragment offset, Header Checksum dan Padding telah dimodifikasi.


Header checksum
IPv4: Terdapat header checksum yang diperiksa oleh setiap switch (perangkat lapis ke 3), sehingga menambah delay.

IPv6: Proses checksum tidak dilakukan di tingkat header, melainkan secara end-to-end. Header IPsec telah menjamin keamanan yang memadai


Fragmentasi
IPv4: Dilakukan di setiap hop yang melambatkan performa router. Proses menjadi lebih lama lagi apabila ukuran paket data melampaui Maximum Transmission Unit (MTU) paket dipecah-pecah sebelum disatukan kembali di tempat tujuan.

IPv6: Hanya dilakukan oleh host yang mengirimkan paket data. Di samping itu, terdapat fitur MTU discovery yang menentukan fragmentasi yang lebih tepat menyesuaikan dengan nilai MTU terkecil yang terdapat dalam sebuah jaringan dari ujung ke ujung.


Configuration
IPv4: Ketika sebuah host terhubung ke sebuah jaringan, konfigurasi dilakukan secara manual.

IPv6: Memiliki fitur stateless auto configuration dimana ketika sebuah host terhubung ke sebuah jaringan, konfigurasi dilakukan secara otomatis.


Kualitas Layanan
IPv4: Memakai mekanisme best effort untuk tanpa membedakan kebutuhan.

IPv6: Memakai mekanisme best level of effort yang memastikan kualitas layanan. Header traffic class menentukan prioritas pengiriman paket data berdasarkan kebutuhan akan kecepatan tinggi atau tingkat latency tinggi.

00.26  No comments

MODUL PRAKTIK INSTALASI ACCES POINT

anak tkj

Alat dan Bahan :
1. Acces Point                     1 unit
2. Wireless Lancard           2 unit
3. PC server / sentral         1 unit
4. PC Client                        2 unit
5. Driver Acces Point        1 set                                               
6. Driver LanCard             2 set 

Langkah Instalasi Wireless Lan Card :
  1. Matikan PC Client
  2. Buka tutup casing dengan Obeng
  3. Pasang W-Lan Card di slot PCI pada PC Client
  4. Tutup kembali casingnya, lalu hidupkan PC.
  5. Saat PC hidup, system akan langsung mendeteksi adanya perangkat yang baru terpasang, lalu masukan CD driver dan ikuti proses penginstalan driver hingga selesai.
  6. Lakukan pada langkah no 1 s/d 5 untuk PC client yang lain.


Langkah Instalasi Access Point :
  1. Siapkan AP dan pasang sekaligusnya Antena dan kabel power AP.
  2. Pasangkan kabel UTP jenis cross dari AP ke Port Lan Card di PC Server.
  3. Hidupkan PC server, lalu masukan CD Driver AP ke dalam CDROM kemudian Instal Driver AP pada PC Server hingga selesai.
  4. Pilih Star >>pilih My Network Places dengan  klik kanan >>pilih properties
  5. Muncul Network Connection, pilih wireless network connection dengan klik kanan>> pilih properties>>
  6. Muncul Wireless Network Connection Properties >>pilih tab Wireless Network, pada bagian preferred network muncul nama default dari Access Point yang aktif yakni, default.
  7. Mengkonfigurasi AP melalui program web browser yakni Internet Explorer (IE) dengan mengetikkan IP address pada kolom Address nya. (IP address dapat dilihat pada buku manual AP).
  8. Sesuaikan IP Address PC Server dengan IP address AP agar PC Server dapat mengakses AP yang dilanjutkan dengan pengaturan settingan AP. (missal IP Address AP adalah 192.168.1.50 maka IP address PC server 192.168.1.51)
  9. Pilih AP tipe jaringan (infrastruktur) Network only
  10. Pada system tray, klik kanan ikon Network, pilih View Available Wireless Network
  11. Muncul kotak dialog, lalu cek Allowme to connect >> pilih connect
  12. Jalankan program IE, pada bagian address ketik IP address AP, missal ; http://192.168.1.50  hingga akan muncul tampilan login yang meminta pengisian User Name dan Passwor AP (lihat di manual AP).
  13. Setelah pengisian login benar antara user name dan password benar, akan muncul halaman control panel AP.
  14. Carilah nama SSID (nama workgroup jaringan wireless) nya dan bisa diganti sesuai keinginan kita.   
Keterangan :
Wireless LAN terdiri dari 2 jenis topologi, yakni :
  1. Topologi Ad hock (peer to peer wireless) yakni bahwa setiap computer dengan terpasang wireless Lan Card dapat saling terhubung dengan computer yang lain tanpa melalui perangkat Access Point (AP).
  2. Topologi Infrastruktur (point to multi point wireless) yakni bahwa setiap computer dapat saling terhubung dengan computer yang lain melalui perangkat AP sebagai jalur pusat komunikasinya.
Setiap AP mempunyai; IP Address, SSID, User Name dan Paswword default.

00.24  No comments